Berdamai dengan Inner Child lewat Belajar Berenang

Bella Zoditama
2 min readOct 17, 2022

--

Saya dan air pernah tidak bisa bersahabat.

Di umur 5 tahun dengan mengenakan kaus kutang dan celana dalam polos, saya hanya duduk mematung di pinggir kolam renang. Di mana saat itu, teman-teman sekolah yang lain sedang asik berenang atau bersenang-senang sambil mengenakan pakaian renang yang bagus.

Beberapa tahun kemudian, saya hampir tenggelam di kolam renang. Ingatan itu tampak samar, tapi yang masih teringat jelas adalah tubuh saya sudah hampir tenggelam ke dasar sebelum diselamatkan oleh tetangga yang melihat.

Lalu, menjelang kelulusan sekolah dasar, di mana ada ujian praktik berenang. Sehingga mau tidak mau membuat saya harus “masuk” ke dalam air. Walau semua itu sekadar formalitas, karena pada akhirnya saya tetap lulus, tapi ya tidak pandai berenang juga.

Saya sendiri pernah kok beberapa kali snorkeling di laut, tapi harus ada tangan orang lain yang saya cengkram. Entah guide atau teman. Tentu saja, karena ada rasa takut tenggelam dan terseret arus meskipun sudah mengenakan pelampung.

Begitulah. Hubungan saya dengan air memang tidak pernah berjalan dengan mulus.

Hingga tahun demi tahun terlewati. Saya mulai belajar berdamai dengan sosok Bella kecil. Mencoba mendengarkan “isi hatinya” dan mewujudkan apa yang dulu ingin dia lakukan.

Termasuk bisa berenang.

Kebetulan, saya dan Danis saat ini tinggal di apartemen yang memiliki fasilitas kolam renang. Jadi, jika sempat dan kalau tidak malas (karena TnC selalu berlaku), ada satu-dua hari di mana saya belajar berenang. Untungnya Danis cukup pandai dengan olahraga ini, melengkapi kepayahan saya. Hahahaha…

Dengan papan luncur merah jambu, saya ber-progress. Mulanya, hanya berani meluncur dan belajar di kolam anak-anak yang tingginya mungkin hanya sebetis. Lalu meningkat ke kolam dewasa yang airnya setinggi dada.

Saat pertama kali mencoba, jangan ditanya rasa paniknya kayak apa. Namun, Danis berhasil meyakinkan kalau saya bisa. Ya, ternyata saya bisa mengalahkan rasa takut itu sendiri.

Sayangnya, pelajaran renang ini harus terhenti sementara, karena saya habis menjalani operasi kistektomi akibat kista endrometriosis. Mungkin beberapa bulan lagi ketika luka jahitan sudah tidak terlalu nyeri, saya akan kembali ke air.

Siapa tau, tahun ini kami bisa bersahabat baik.

--

--