Teruntuk Kamu, Calon Anakku…

Bella Zoditama
2 min readOct 12, 2021

Banyak yang mengatakan menjadi orang tua adalah perjalanan hidup yang sangat panjang, tapi aku ingin sekali bisa merasakannya bersamamu kelak.

Bagaimana kamu tumbuh di dalam rahim dan segala hal pertama kali yang bisa membuat kikuk sekaligus bahagia. Tendangan pertama yang aku rasakan saat usiamu sudah memasuki beberapa minggu.

Tidak lama, kita bermain petak umpet karena kamu menyembunyikan wajah saat kami berusaha mengintipmu saat USG.

Lalu tanpa terasa, kami akan mendengar tangisan pertamamu di dunia dan Ayah yang akan mengazanimu setelahnya.

Ya, kehadiranmu adalah sesuatu yang begitu kami nantikan saat ini.

Tidak masalah jam tidur kami menjadi kacau karena harus terbangun tengah malam untuk mengganti popok atau menyusui.

Tidak apa ketika kamu menjadi sangat rewel karena minta diperhatikan.

Tidak peduli berapa banyak biaya yang harus kami keluarkan, karena kamu menjadi prioritas utama.

Jika kelak kamu hadir, kami akan mensyukuri segala sesuatunya.

Jadi, sembari menunggu, aku juga menyiapkan diriku sendiri. Aku berusaha lebih baik dan sadar pada kesehatan tubuh dan mentalku. Aku juga sudah mulai belajar teori-teori tentang pola asuh, karena aku ingin kamu mendapat segala yang terbaik dari kami.

Aku ingin membesarkanmu secara utuh dan penuh, tanpa paksaan dan keterpaksaan.

Jangan bertanya tentang Ayah, karena aku sangat yakin dia akan menjadi orang tua yang hebat dan mendampingi kita dengan baik. Semoga ya… Kita akan menjadi tim yang hebat!

Namun, bagaimana jika kamu tidak pernah datang? Tidak apa, aku akan berusaha ikhlas dan memasrahkan semuanya pada Tuhan.

Akan tetapi, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar kamu bisa dapat hadir, kecuali ada kondisi di mana aku atau Ayahmu tidak benar-benar bisa memilikimu.

Sampai nanti, sampai tiba saatnya…

--

--